EKOLOGI DAN PSIKOLOGI
Disini saya akan membahas tentang ekologi dan psikologi lingkungan, pada minggu sebelumnya saya membahas ekologi dan perkembangan IPTEK, dan kali ini saya akan membahas ekologi dan psikologi lingkungan.
- Pengertian Ekologi
Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya disebut ekologi. Ekologi, pertama kali digunakan oleh Arnest Haeckel pada pertengahan tahun 1860an. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos yang berarti rumah dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, Ekologi adalah ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup.
- Pengertian Psikologi Lingkungan
Berikut beberapa definisi menurut para ahli :
- Heimstra dan Mc Farling (Prawitasari,1989) menyatakan bahwa psikologi lingkungan adalah disiplin ilmu yang memperhatikan dan mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan lingkungan fisik.
- Proshansky, Ittleson, dan Rivlin (Prawitasari, 1989) menyatakan bahwa psikologi lingkungan adalah apa yang dilakukan oleh psikolog terhadap lingkungan.
- Gifford (1987) mendefinisikan psikologi lingkungan adalah studi dari transaksi diantara individu dengan lingkungan fisiknya.
- Vietch dan Arkkelin (1995) mendefinisikan psikologi lingkungan sebagai ilmu perilaku multidisiplin yang memiliki orientasi dasar dan terapan yang memfokuskan interelasi antara perilaku dan pengalaman manusia sebagai individu dengan lingkungan fisik dan sosial.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi lingkungan adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia bedasarkan pengaruh lingkungannya, baik lingkungan sosial, dan lingkungan alam.
Sebagai contoh, lingkungan pedesaan dan lingkungan perkotaan sangatlah berbeda tergantung bagaimana perilaku manusia tersebut menghadapi lingkungannya.
- Ruang Lingkup Psikologi Lingkungan
Psikologi lingkungan banyak mempunyai ruang lingkup diantaranya desigm, organisasi, pemaknaan lingkuangan seperti alamiah, buatan, sosial, dan hasil modifikasi, selain itu psikologi lingkungan juga mempelajari mengenai kebudayaan dan kearifan lokal suatu tempat. Namun menurut Hardjowirogo, seorang antropolog, menyatakan tidak ada jaminan akan keefektifan mawas diri. Contoh zaman sekarang banyak orang tinggal dilingkungan yang baik namun perilakunya tidak mencerminkan hal tesebut. Sehingga sekarang ini fungsi dari mawas diri hanya jadi pengucapan belaka.
Sumber :